PON XX: Re-awakening the New Papua.

VINI, VIDI, VICI MENTARI HARAPAN BARU DARI TIMUR, TORANG BISA!
169297458_1157371954729606_3464527607661721631_n

Note : Website adalah blog pribadi, bukan user-generated blog.

Hitung Mundur PON XX PAPUA 2021

20 Oktober 2021 Pukul 20:20 WIT

Days
Hours
Minutes
Seconds

Tanpa Bedak, Tanpa Lipstik , Papua Tetap Cantik

Apa yang terlintas di benak ka ketika bicara tentang Papua?. Soal budayanya yang eksotis-kah, keunikan flora-fauna-kah, atau justru politiknya?. Bisa jadi pikiran torang beda. Tak masalah ka mau melihat dari sisi mana. Sewaktu baca literasi tentang Papua–pulau surga di Nugini Bagian Barat atau West New Guinea, Sa menemukan  dialog Jared Diamond, ornitolog dunia dengan Yali teman Papua-nya, yang bertanya, mengapa Jared punya lebih banyak barang daripada torang?. Dialog itu membuat Jared terinspirasi, dan dari sanalah lahir buku terkenal; Guns, Germs and Steel, (1997) atau Bedil, Kuman dan Baja. Jared menjelaskan bagaimana sebuah bangsa tumbuh, berkembang bersama sejarahnya. Begitulah sejarah Tanah torang Papua tumbuh dengan warisan pulau surga-nya di Nusantara.

Tahun 1919, Zoolog, Max Wilhelm Weber, menemukan garis Weber – garis khayal dalam peta dunia yang jadi batas wilayah WITA dan WIT. Temuan itu membuat keajaiban flora fauna di timur Indonesia, termasuk–pulau surga Papua dikenal luas dunia. Bahkan 88 tahun kemudian ditemukan fenomena baru-new world di pegunungan Foja atau Mamberamo, (Air Besar dalam bahasa Suku Dani). Bentang sungainya sepanjang 1.102 km, berhulu di Pegunungan Jayawijaya dan bermuara di Samudera Pasifik, adalah Daerah Aliran Sungai (DAS) terpanjang di Indonesia. Lembahnya setinggi 7.195 mdpl,  ternyata menyembunyikan sebuah dunia baru, lengkap dengan ribuan spesies fauna-flora langka terbaik. 

Bahkan  di era purba, daratan Papua pernah menyatu dengan Benua Australia bagian utara, melalui sebuah jembatan daratan melintasi Selat Tores. Jika saja permukaan laut turun 20 meter, pastilah daratan Papua menyatu lagi dengan Benua Australia (Petocz-1994). Inilah rahasia mengapa spesies hewan di Papua memiliki kesamaan karakter dengan fauna Australia.

Temuan fantastik itu membuat banyak wisatawan penasaran membuktikan “dunia baru” Mamberamo yang mempesona. Coba kalian resapi potongan indah nyanyian lagu Wisisi tradisional Mamberamo Tengah yang penuh mistis dan membius,  atau dendang ceria Oyandi Voice-Gadis Mamberamo, seperti kecantikan gadis Papua-nyatanpa bedak, tanpa lipstik, makan pinang kau tetap cantik”, begitu juga Tanah Papua.

Sejarah Papua memang panjang, sejak bernama Nugini Belanda (Dutch New Guine–era kolonial), Irian barat (1969-1973), lalu berganti nama Irian Jaya (2002-ketika Freeport dibuka). Bahkan sewaktu Papua terbelah menjadi dua propinsi, Papua dan Papua Barat (2004), masalah pembangunannya terus menjadi isu menarik. Keajaiban Papua berbalut sejarah yang berliku, sebagai propinsi ke-33 (Papua-Jayapura) dan ke-34 (Papua Barat-Manokwari) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perbedaan sudut pandang, sesuatu yang jamak yang mengiringi derap pembangunannya. Mungkin begitulah konsekuensinya jika sedang menuju perubahan menjadi sebuah Papua Baru-New PapuaDon’t judge book from the cover, kata orang bijak, karena mereka sebuah bangsa yang besar, dengan sejarah yang panjang.

Masih banyak kitorang tidak tahu mengapa dulu Papua bernama “Irian”, akronim dari-Ikut Republik Indonesia Anti-Netherland. Banyak yang harus didorong agar Papua sebagai potongan puzzle kebhinekaan Indonesia bisa tumbuh, berkembang bersama secara adil, menjadi bagian 17.508 pulau, 1.340 etnis, termasuk bagian dari 255 ragam suku di  Papua, seperti; Ansus, Amungme, Asmat, Ayamaru (Sorong), Bauzi, Biak, Dani, Empur (Kebar dan Amberbaken), Hatam (Ransiki dan Oransbari), Iha, Komoro, Mee (Peniai), Meyakh (Manokwari), Moskona (Merdei), Nafri, Sentani (Danau Sentani), Souk (Anggi dan Manyambouw), Waropen, Wamesa (Teluk Wondawa-Wandamen), Muyu, Tobati, Enggros, Korowai dan Fuyui, sebagai sebuah anugerah keragaman etnik.

Sumber: Instagram PON XX Papua

Ayo ikut sa jelajah papua!

Ka klik saja ya gambar dibawah ini biar ka tau betapa indahnya pulau kitorang!

Masih banyak sekali ragam wisata dan budaya kitorangtra percaya? Ayo kita jelajahi lebih jauh!

PON Papua, Semangat Menyala!

Rasa nasionalisme kitorang pastilah bakal semakin menyala dengan terpilihnya Papua, sebagai tuan rumah Pekan Olah Raga Nasional (PON) XX Tahun 2021 yang sangat istimewa. Mengapa PON XX begitu istimewa, terutama bagi Papua dan Indonesia?. Faktanya, ketika dunia dilanda pandemi global covid-19, Papua di saat yang sama justru menjadi tuan rumah PON. Pastilah su kitong Papua siap dengan semua aturan prokesnya, bahkan semua atlit PON XX wajib vaksin. Papua sudah menunggu selama 73 tahun, sejak PON pertama di Solo (1948), jadi, suksesnya PON tak cuma mewakili kebanggaan tentang etos dan semangat juang masyarakat Papua tapi sebuah sejarah!. Torang Bisa! adalah simbol semangat dan etos itu. Simbol tak menyerah, simbol sosok kuat, mandiri seorang Papua sesungguhnya. PON XX Papua, adalah sebuah mentari harapan baru bagi negeri di timur Indonesia itu yang harus sangat kita syukuri.

Sumber: Instagram PON XX Papua

Berhasilnya PON XX adalah cara pemerintah berkomitmen mengakselerasi pembangunan, mensejahterakan masyarakatnya, terutama orang asli Papua. Membangun Papua memang harus dengan cara baru, pandangan baru, paradigma baru, serta pendekatan baru untuk memupus stereotip dan mitos buruk keterbelakangan dan kemiskinan yang harus dihapus dan dibuang jauh-jauh dari mindset kita. Untuk membangun dan menciptakan sebuah masa depan Papua yang Baru. 

Sumber: Instagram Pon XX Papua

Torang semua harus bangga karena dua spesies endemik dan ikonis Papua dijadikan maskotnya; Kangpho atau Kangguru Berbulu Emas (Dendrolagus Pulcherrimus) dan DrawaBurung Cendrawasih (Paradisaea Raggiana). Maskot Kangpho dan Drawa mewakili identitas spesies unik dan langka Papua melalui PON XX pada 2-15 Oktober 2021 mendatang. Bicara maskot, berarti bicara dua hal; keajaiban dan keunikan Papua. Su kitorang Indonesia harus bangga dan ikut menjaganya. 

Sumber: Indonesiabaik.id

Venue utamanya, sebuah stadion prestisius yang mengadopsi budaya rumah adat masyarakat Papua, yaitu Honai, senilai Rp. 1,3 Triliun, kapasitas penontonnya 42.000 orang , berstandar  internasional sesuai peraturan Federasi Sepakbola Internasional (FIFA), luas stadionnya 71.697 meter persegi di atas tanah seluas 13 hektare dan dibangun sejak akhir 2016-Mei 2019. Stadion itu diklaim sebagai stadion termegah di Indonesia setelah Gelora Bung Karno, Jakarta, terletak di Kampung Harapan, Kelurahan Nolokla, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura. Keindahannya makin mempesona, dengan latar belakang Pegunungan Cycloop di utara dan Danau Sentani di selatan, plus ornamen tradisi khas Papua, membuat stadion itu disebut-sebut sebagai stadion terindah di Indonesia.

Sumber: Instagram Pon XX Papua

Kamorang harus tahu, dulunya stadion itu bernama Stadion Papua Bangkit, tapi nanti  pada 20 Oktober 2021, ketika PON resmi dibuka, akan berubah nama menjadi Stadion Lukas Enembe. Perubahan ini tak lain sebagai penghormatan dan penghargaan bagi pemimpin bumi cendrawasih yang mengantar Papua sebagai tuan rumah PON XX 2021.

Stadion megah itu ternyata juga meraih 3 rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Pertama; kategori struktur atap baja lengkung bentang terpanjang dengan dimensi 90 meter. Kedua, kategori atap tanpa sambungan dan baut mengerucut terluas berbentuk dome seluas 7.300 meter persegi. Ketiga, instalasi terpanjang dan diameter terbesar textile duct dengan dimensi ring internal 477 meter, diameter cincin luar sepanjang 70 meter, serta diameter cincin dalam sepanjang 56 meter. Atas catatan prestasi gemilang itu Stadion Lukas Enembe, menjadi bukti teknologi tinggi dan canggih bisa dibangun di tanah Papua.

Kebanggaan kita berikutnya, Stadion Lukas Enembe masuk dalam nominasi stadion terbaik di dunia (Stadium of The Year) tahun 2019 oleh media online asal Polandia, Standiumdb.com. Stadion strategis di tepian antara Sentani-Jayapura itu akan menjadi episentrum baru dunia olahraga Papua di masa depan. Apalagi Stadion Lukas Enembe, sudah dilengkapi dengan banyak venue seperti; venue aquatic, venue cricket, hockey indoor dan outdoor, fasilitas itu bahkan bisa digunakan untuk ajang kelas dunia. Siapa tahu Papua nantinya akan menjadi pilihan ajang kejuaraan olah raga dunia setelah PON XX. Bukan mustahil kan?.

Sumber: Indonesiabaik.id

Kelengkapan selain stadium utama yang fenomenal di Jayapura, Pemerintah Papua juga menjadikan kota-kota lain sebagai basis venue dengan sebutan klaster PON XX Papua 2021, yaitu Klaster Kota Jayapura menjadi lokasi laga 15 cabor dengan 22 nomor disiplin. Klaster Kabupaten Jayapura menjadi tempat 14 cabor dan 21 nomor disiplin. Klaster Mimika mempertandingkan 9 cabor dan 12 nomor disiplin. Terakhir, Klaster Merauke akan mempertandingkan 6 cabor dan 6 disiplin cabang olahraga. Nantinya sebaran venue-venue ini akan menjadi asset penting bagi masa depan dunia olahraga Papua dan Papua Barat, untuk menorehkan prestasi terbaiknya. Daerah lain akan makin menyegani prestasi putra-putri terbaik Papua nantinya.

Sumber: cnnindonesia

Vini, Vidi, Vici Torang Bisa!

Papua harus makin energik, bersemangat, terus bergerak dan tak henti berbenah. Apalagi Surat Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 0110 Tahun 2014 yang menetapkan Propinsi papua sebagai tuan rumah  PON XX Tahun 2021, sudah turun dan harus jadi cambuk bagi Papua, lebih mantap menyiapkan para atletnya. Berhasilnya PON Papua XX bukan cuma soal prestasi, tapi torehan sejarah, itu pasti!. Dengan dukungan 1.100 atlet dan ofisial terbaik bakal menjadi penyala semangat kontingen Papua mengikuti semua cabor yang ada; 37 cabor, 56 disiplin olahraga, dan 679 nomor pertandingan. Apalagi semangat kontingen Papua meraih posisi lima besar atau juara pertama di luar Pulau jawa. Pastilah butuh semangat ekstra untuk merebutnya.

Kitong su mau Papua juara kah?. Semua harus bersinergi, berjuang!. Pemerintah, PB PON dan KONI telah menyiapkan program Panca Sukses; sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses ekonomi, sukses administrasi, dan sukses budaya positif. Kelimanya ditujukan meraih sukses PON XX. Bahkan diundurnya PON dari tahun 2020 menjadi tahun 2021, karena pandemi covid-19, menjadi peluang Papua lebih siap lagi mendulang sukses meraih target medali. Torang tahu tidak, berbagai promosi sudah dibuat sejak lama melalui Gebyar PONDEMI hitung mundur 100 hari jelang PON XX Papua 2021. Beragam acara meriah di gelar; Virtual Ride & Run, Kelas Inspirasi bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kompetisi Blogger, Pondemi Stand Up Comedy, Torang Show, dan Kolaborasi Anak Negeri.  Acaranya masih terus berlangsung, jangan sampai torang tak ikut. Ayo bersemangat menunggu hari bersejarah itu!.

Dengan semangat dan optimisme luar biasa, Tidak kepalang tanggung, KONI Papua ingin meraih 78 medali emas juara atau 10 persen dari total 679 medali, agar bisa duduk di posisi lima besar, bahkan bersaing di tiga besar. Strategi jitu difokuskan KONI, menyapu bersih medali cabor dari permainan dan beladiri. Papua bahkan memakai strategi mengajak para atlit Papua berprestasi dari luar kembali membela Tanah Papua. Keberhasilan para atlet Papua merebut medali terbaik, akan menjadi bagian sejarah yang tak terlupakan.

Sebagai catatan, prestasi Papua terbaik dalam PON dari masa ke masa, di torehkan pada PON XI tahun 1985 di Jakarta. Ketika masih bernama Irian Jaya, Papua sukses menempati peringkat ke-5 dengan raupan 23 medali emas, 24 perak, dan 26 perunggu, dari 27 cabor dengan total pengumpulan 66 medali.

Apakah sekuel yang lebih baik akan terulang pada PON edisi ke-20 di Bumi Cendrawasih pada 2-15 Oktober 2021 mendatang?. Akankah Papua bisa mengokohkan posisinya dengan raupan 78 medali emas, di rumah sendiri, dengan dukungan supporter rakyat sendiri dan di stadion termegah layaknya di Honai, rumahnya sendiri?. Su torang harus beri Atlit kita semangat, dengan meramaikan PON XX Papua, dan jangan lupa prokes tentunya!.

Sumber: Indonesiabaik.id

Ka su tau belum atlet berprestasi papua!

Kitorang harus bangga dengan prestasi dorang di kancah nasional hingga Internasional loh!

Osvaldo Haay

Tim Sepak Bola

Maysche Ibo Stevani

Tim Canoe Kayak

Boma Norffince

tim Sepak Bola Wanita

Silvia Songyanan, Agustina Diadiaway, Adelaide T Waromi

tim Softball putri

Elianus Enembe

tim Kick Boxing

Fernando Sanger

tim Soft Tenis

Priska Nugroho

tim Tenis

Lea E Wolobubo Kahol

tim Basket

Farrel Armando Tangkas

tim Aquatic

Silviana Lu

tim Billiard Putri

Natan Animan, Geraldus Apokpits, Lesly Deda, Veronika Olua, Regina Fetowin, Marice Olua

tim Rugby 7s

Dan masih banyak lainnya! bangga sekali ya torang dengan prestasi para atlet terbaik dari Tanah Papua!

PON XX bagi Papua bukan cuma sebuah ajang olahraga, tapi sebuah batu loncatan membentuk masa depannya, seperti kata Jared Diamond. Tentu Papua akan lebih siap menyambut ajang PON, bahkan even dunia, karena dengan venue-venue PON XX-nya yang terbaik, atlit-atlit terbaik dan berprestasi Papua akan semakin kita segani. Kekuatan, semangat dan terutama etos pantang menyerahnya, vini, vidi, vici- Papua datang, Papua bertanding dan Papua juara!, tergambar dalam simbolisasi Torang Bisa!. Bukan tidak mungkin PON XX menjadi momentum Papua mewujudkan impian terbaiknya. Sebuah harapan, seperti terbitnya mentari baru dari negeri timur Indonsia. Semoga para pahlawan olahraga dari Bumi Cendrawasih berjaya. Bukankah tak ada yang tak mungkin jika kita berusaha sekuatnya dan Tuhan beserta kita dalam doa-doa yang tak henti?. Sa Dukung Papua!!

Selamat Berjuang, Para pahlawan olahraga, Putra-putri Terbaik Papua, Harumkan dan Besarkan Nama Papua di Blantika Sejarah Olahraga. Kalau Bukan Sekarang Kapan Lagi. TORANG BISA!!. 

Note: Untuk informasi akurat dan terupdate mengenai PON XX Papua, silahkan ka kunjungi official account PON XX Papua berikut:

Referensi

https://www.datra.id/id/proyek/sarana-olahraga/stadion-papua-bangkit/?gclid=Cj0KCQjw0emHBhC1ARIsAL1QGNdQUrKqc3AyiOpZQlGbRw8RbwyE5USns7_zkS7KCkmcP0HvvOzMs_UaAhmjEALw_wcB

https://evidensi.com/resensi-guns-germs-steel-jared-diamond/

https://bisnis.tempo.co/read/1398806/pp-klaim-stadion-papua-bangkit-termegah-setelah-gelora-bung-karno/full&view=ok

https://id.wikipedia.org/wiki/Stadion_Lukas_Enembe

https://jubi.co.id/papua-memburu-medali-dan-prestasi-di-pon-xx/

https://kominfo.go.id/content/detail/25501/mengenal-kangpho-drawa-maskot-pon-papua/0/pon_2021_papua

https://www.kompas.com/sports/read/2021/07/15/13475578/simak-ini-4-kabupaten-kota-penyelenggara-pon-xx-papua-2021?nomgid=0&page=all

https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/28/080000469/garis-weber-garis-wallace-dan-garis-lydekker?nomgid=0&page=all

http://lipi.go.id/berita/menguak—dunia-yang-hilang–di-Mamberamo/1326

https://megapolitan.antaranews.com/berita/27027/35-juta-wisatawan-mancanegara-kunjungi-papua

https://www.mongabay.co.id/2020/09/10/studi-papua-pulau-dengan-ragam-hayati-tumbuhan-paling-tinggi-di-dunia/

https://www.mongabay.co.id/2020/06/17/the-last-glacier-runtuhnya-salju-abadi-papua/

https://papua.go.id/view-detail-page-254/Sekilas-Papua-.html

https://regional.kompas.com/read/2021/03/16/155000578/mengenal-stadion-papua-bangkit-venue-utama-pon-xx-senilai-rp-1-3-triliun?page=all

http://stadiumdb.com/stadiums/idn/stadion_papua_bangkit

https://www.tribunnews.com/dpr-ri/2021/04/01/azis-syamsuddin-pon-papua-bukan-sekadar-prestise-tapi-sejarah

Hitung Mundur PON XX PAPUA 2021

20 Oktober 2021 Pukul 20:20 WIT

Days
Hours
Minutes
Seconds

Tanpa Bedak, Tanpa Lipstik , Papua Tetap Cantik

Apa yang terlintas di benak ka ketika bicara tentang Papua?. Soal budayanya yang eksotis-kah, keunikan flora-fauna-kah, atau justru politiknya?. Bisa jadi pikiran torang beda. Tak masalah ka mau melihat dari sisi mana. Sewaktu baca literasi tentang Papua–pulau surga di Nugini Bagian Barat atau West New Guinea, Sa menemukan  dialog Jared Diamond, ornitolog dunia dengan Yali teman Papua-nya, yang bertanya, mengapa Jared punya lebih banyak barang daripada torang?. Dialog itu membuat Jared terinspirasi, dan dari sanalah lahir buku terkenal; Guns, Germs and Steel, (1997) atau Bedil, Kuman dan Baja. Jared menjelaskan bagaimana sebuah bangsa tumbuh, berkembang bersama sejarahnya. Begitulah sejarah Tanah torang Papua tumbuh dengan warisan pulau surga-nya di Nusantara.

Tahun 1919, Zoolog, Max Wilhelm Weber, menemukan garis Weber – garis khayal dalam peta dunia yang jadi batas wilayah WITA dan WIT. Temuan itu membuat keajaiban flora fauna di timur Indonesia, termasuk–pulau surga Papua dikenal luas dunia. Bahkan 88 tahun kemudian ditemukan fenomena baru-new world di pegunungan Foja atau Mamberamo, (Air Besar dalam bahasa Suku Dani). Bentang sungainya sepanjang 1.102 km, berhulu di Pegunungan Jayawijaya dan bermuara di Samudera Pasifik, adalah Daerah Aliran Sungai (DAS) terpanjang di Indonesia. Lembahnya setinggi 7.195 mdpl,  ternyata menyembunyikan sebuah dunia baru, lengkap dengan ribuan spesies fauna-flora langka terbaik. 

Bahkan  di era purba, daratan Papua pernah menyatu dengan Benua Australia bagian utara, melalui sebuah jembatan daratan melintasi Selat Tores. Jika saja permukaan laut turun 20 meter, pastilah daratan Papua menyatu lagi dengan Benua Australia (Petocz-1994). Inilah rahasia mengapa spesies hewan di Papua memiliki kesamaan karakter dengan fauna Australia.

Temuan fantastik itu membuat banyak wisatawan penasaran membuktikan “dunia baru” Mamberamo yang mempesona. Coba kalian resapi potongan indah nyanyian lagu Wisisi tradisional Mamberamo Tengah yang penuh mistis dan membius,  atau dendang ceria Oyandi Voice-Gadis Mamberamo, seperti kecantikan gadis Papua-nyatanpa bedak, tanpa lipstik, makan pinang kau tetap cantik”, begitu juga Tanah Papua.

Sejarah Papua memang panjang, sejak bernama Nugini Belanda (Dutch New Guine–era kolonial), Irian barat (1969-1973), lalu berganti nama Irian Jaya (2002-ketika Freeport dibuka). Bahkan sewaktu Papua terbelah menjadi dua propinsi, Papua dan Papua Barat (2004), masalah pembangunannya terus menjadi isu menarik. Keajaiban Papua berbalut sejarah yang berliku, sebagai propinsi ke-33 (Papua-Jayapura) dan ke-34 (Papua Barat-Manokwari) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perbedaan sudut pandang, sesuatu yang jamak yang mengiringi derap pembangunannya. Mungkin begitulah konsekuensinya jika sedang menuju perubahan menjadi sebuah Papua Baru-New PapuaDon’t judge book from the cover, kata orang bijak, karena mereka sebuah bangsa yang besar, dengan sejarah yang panjang.

Masih banyak kitorang tidak tahu mengapa dulu Papua bernama “Irian”, akronim dari-Ikut Republik Indonesia Anti-Netherland. Banyak yang harus didorong agar Papua sebagai potongan puzzle kebhinekaan Indonesia bisa tumbuh, berkembang bersama secara adil, menjadi bagian 17.508 pulau, 1.340 etnis, termasuk bagian dari 255 ragam suku di  Papua, seperti; Ansus, Amungme, Asmat, Ayamaru (Sorong), Bauzi, Biak, Dani, Empur (Kebar dan Amberbaken), Hatam (Ransiki dan Oransbari), Iha, Komoro, Mee (Peniai), Meyakh (Manokwari), Moskona (Merdei), Nafri, Sentani (Danau Sentani), Souk (Anggi dan Manyambouw), Waropen, Wamesa (Teluk Wondawa-Wandamen), Muyu, Tobati, Enggros, Korowai dan Fuyui, sebagai sebuah anugerah keragaman etnik.

Sumber: Instagram PON XX Papua

Ayo ikut sa jelajah papua!

Ka klik saja ya gambar dibawah ini biar ka tau betapa indahnya pulau kitorang!

Masih banyak sekali ragam wisata dan budaya kitorangtra percaya? Ayo kita jelajahi lebih jauh!

PON Papua, Semangat Menyala!

Rasa nasionalisme kitorang pastilah bakal semakin menyala dengan terpilihnya Papua, sebagai tuan rumah Pekan Olah Raga Nasional (PON) XX Tahun 2021 yang sangat istimewa. Mengapa PON XX begitu istimewa, terutama bagi Papua dan Indonesia?. Faktanya, ketika dunia dilanda pandemi global covid-19, Papua di saat yang sama justru menjadi tuan rumah PON. Pastilah su kitong Papua siap dengan semua aturan prokesnya, bahkan semua atlit PON XX wajib vaksin. Papua sudah menunggu selama 73 tahun, sejak PON pertama di Solo (1948), jadi, suksesnya PON tak cuma mewakili kebanggaan tentang etos dan semangat juang masyarakat Papua tapi sebuah sejarah!. Torang Bisa! adalah simbol semangat dan etos itu. Simbol tak menyerah, simbol sosok kuat, mandiri seorang Papua sesungguhnya. PON XX Papua, adalah sebuah mentari harapan baru bagi negeri di timur Indonesia itu yang harus sangat kita syukuri.

Sumber: Instagram PON XX Papua

Berhasilnya PON XX adalah cara pemerintah berkomitmen mengakselerasi pembangunan, mensejahterakan masyarakatnya, terutama orang asli Papua. Membangun Papua memang harus dengan cara baru, pandangan baru, paradigma baru, serta pendekatan baru untuk memupus stereotip dan mitos buruk keterbelakangan dan kemiskinan yang harus dihapus dan dibuang jauh-jauh dari mindset kita. Untuk membangun dan menciptakan sebuah masa depan Papua yang Baru. 

Sumber: Instagram Pon XX Papua

Torang semua harus bangga karena dua spesies endemik dan ikonis Papua dijadikan maskotnya; Kangpho atau Kangguru Berbulu Emas (Dendrolagus Pulcherrimus) dan DrawaBurung Cendrawasih (Paradisaea Raggiana). Maskot Kangpho dan Drawa mewakili identitas spesies unik dan langka Papua melalui PON XX pada 2-15 Oktober 2021 mendatang. Bicara maskot, berarti bicara dua hal; keajaiban dan keunikan Papua. Su kitorang Indonesia harus bangga dan ikut menjaganya. 

Sumber: Indonesiabaik.id

Venue utamanya, sebuah stadion prestisius yang mengadopsi budaya rumah adat masyarakat Papua, yaitu Honai, senilai Rp. 1,3 Triliun, kapasitas penontonnya 42.000 orang , berstandar  internasional sesuai peraturan Federasi Sepakbola Internasional (FIFA), luas stadionnya 71.697 meter persegi di atas tanah seluas 13 hektare dan dibangun sejak akhir 2016-Mei 2019. Stadion itu diklaim sebagai stadion termegah di Indonesia setelah Gelora Bung Karno, Jakarta, terletak di Kampung Harapan, Kelurahan Nolokla, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura. Keindahannya makin mempesona, dengan latar belakang Pegunungan Cycloop di utara dan Danau Sentani di selatan, plus ornamen tradisi khas Papua, membuat stadion itu disebut-sebut sebagai stadion terindah di Indonesia.

Sumber: Instagram Pon XX Papua

Kamorang harus tahu, dulunya stadion itu bernama Stadion Papua Bangkit, tapi nanti  pada 20 Oktober 2021, ketika PON resmi dibuka, akan berubah nama menjadi Stadion Lukas Enembe. Perubahan ini tak lain sebagai penghormatan dan penghargaan bagi pemimpin bumi cendrawasih yang mengantar Papua sebagai tuan rumah PON XX 2021.

Stadion megah itu ternyata juga meraih 3 rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Pertama; kategori struktur atap baja lengkung bentang terpanjang dengan dimensi 90 meter. Kedua, kategori atap tanpa sambungan dan baut mengerucut terluas berbentuk dome seluas 7.300 meter persegi. Ketiga, instalasi terpanjang dan diameter terbesar textile duct dengan dimensi ring internal 477 meter, diameter cincin luar sepanjang 70 meter, serta diameter cincin dalam sepanjang 56 meter. Atas catatan prestasi gemilang itu Stadion Lukas Enembe, menjadi bukti teknologi tinggi dan canggih bisa dibangun di tanah Papua.

Kebanggaan kita berikutnya, Stadion Lukas Enembe masuk dalam nominasi stadion terbaik di dunia (Stadium of The Year) tahun 2019 oleh media online asal Polandia, Standiumdb.com. Stadion strategis di tepian antara Sentani-Jayapura itu akan menjadi episentrum baru dunia olahraga Papua di masa depan. Apalagi Stadion Lukas Enembe, sudah dilengkapi dengan banyak venue seperti; venue aquatic, venue cricket, hockey indoor dan outdoor, fasilitas itu bahkan bisa digunakan untuk ajang kelas dunia. Siapa tahu Papua nantinya akan menjadi pilihan ajang kejuaraan olah raga dunia setelah PON XX. Bukan mustahil kan?.

Sumber: Indonesiabaik.id

Kelengkapan selain stadium utama yang fenomenal di Jayapura, Pemerintah Papua juga menjadikan kota-kota lain sebagai basis venue dengan sebutan klaster PON XX Papua 2021, yaitu Klaster Kota Jayapura menjadi lokasi laga 15 cabor dengan 21 nomor disiplin. Klaster Kabupaten Jayapura menjadi tempat 14 cabor dan 22 nomor disiplin. Klaster Mimika mempertandingkan 9 cabor dan 12 nomor disiplin. Terakhir, Klaster Merauke akan mempertandingkan 6 cabor dan 6 disiplin cabang olahraga. Nantinya sebaran venue-venue ini akan menjadi asset penting bagi masa depan dunia olahraga Papua dan Papua Barat, untuk menorehkan prestasi terbaiknya. Daerah lain akan makin menyegani prestasi putra-putri terbaik Papua nantinya.

Sumber: cnnindonesia

Vini, Vidi, Vici Torang Bisa!

Papua harus makin energik, bersemangat, terus bergerak dan tak henti berbenah. Apalagi Surat Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 0110 Tahun 2014 yang menetapkan Propinsi papua sebagai tuan rumah  PON XX Tahun 2021, sudah turun dan harus jadi cambuk bagi Papua, lebih mantap menyiapkan para atletnya. Berhasilnya PON Papua XX bukan cuma soal prestasi, tapi torehan sejarah, itu pasti!. Dengan dukungan 1.100 atlet dan offisial terbaik bakal  menjadi penyala semangat kontingen Papua mengikuti semua cabor yang ada; 37 cabor, 56 disiplin olahraga, dan 679 nomor pertandingan. Apalagi semangat kontingen Papua meraih posisi lima besar atau juara pertama di luar Pulau jawa. Pastilah butuh semangat ekstra untuk merebutnya.

Kitong su mau Papua juara kah?. Semua harus bersinergi, berjuang!. Pemerintah, PB PON dan KONI telah menyiapkan program Panca Sukses; sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses ekonomi, sukses administrasi, dan sukses budaya positif. Kelimanya ditujukan meraih sukses PON XX. Bahkan diundurnya PON dari tahun 2020 menjadi tahun 2021, karena pandemi covid-19, menjadi peluang Papua lebih siap lagi mendulang sukses meraih target medali. Torang tahu tidak, berbagai promosi sudah dibuat sejak lama melalui Gebyar PONDEMI hitung mundur 100 hari jelang PON XX Papua 2021. Beragam acara meriah di gelar; Virtual Ride & Run, Kelas Inspirasi bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kompetisi Blogger, Pondemi Stand Up Comedy, Torang Show, dan Kolaborasi Anak Negeri.  Acaranya masih terus berlangsung, jangan sampai torang tak ikut. Ayo bersemangat menunggu hari bersejarah itu!.

Dengan semangat dan optimisme luar biasa, Tidak kepalang tanggung, KONI Papua ingin meraih 78 medali emas juara atau 10 persen dari total 679 medali, agar bisa duduk di posisi lima besar, bahkan bersaing di tiga besar. Strategi jitu difokuskan KONI, menyapu bersih medali cabor dari permainan dan beladiri. Papua bahkan memakai strategi mengajak para atlit Papua berprestasi dari luar kembali membela Tanah Papua. Keberhasilan para atlet Papua merebut medali terbaik, akan menjadi bagian sejarah yang tak terlupakan.

Sebagai catatan, prestasi Papua terbaik dalam PON dari masa ke masa, di torehkan pada PON XI tahun 1985 di Jakarta. Ketika masih bernama Irian Jaya, Papua sukses menempati peringkat ke-5 dengan raupan 23 medali emas, 24 perak, dan 26 perunggu, dari 27 cabor dengan total pengumpulan 66 medali.

 Apakah sekuel yang lebih baik akan terulang pada PON edisi ke-20 di Bumi Cendrawasih pada 2-15 Oktober 2021 mendatang?. Akankah Papua bisa mengokohkan posisinya dengan raupan 78 medali emas, di rumah sendiri, dengan dukungan supporter rakyat sendiri dan di stadion termegah layaknya di Honai, rumahnya sendiri?. Su torang harus beri Atlit kita semangat, dengan meramaikan PON XX Papua, dan jangan lupa prokes tentunya!.

Sumber: Indonesiabaik.id

Ka su tau belum atlet berprestasi papua!

Kitorang harus bangga dengan prestasi dorang di kancah nasional hingga Internasional loh!

Osvaldo Haay

Tim Sepak Bola

Maysche Ibo Stevani

Tim Canoe Kayak

Boma Norffince

tim Sepak Bola Wanita

Silvia Songyanan, Agustina Diadiaway, Adelaide T Waromi

tim Softball putri

Elianus Enembe

tim Kick Boxing

Fernando Sanger

tim Soft Tenis

Priska Nugroho

tim Tenis

Lea E Wolobubo Kahol

tim Basket

Farrel Armando Tangkas

tim Aquatic

Silviana Lu

tim Billiard Putri

Natan Animan, Geraldus Apokpits, Lesly Deda, Veronika Olua, Regina Fetowin, Marice Olua

tim Rugby 7s

Dan masih banyak lainnya! bangga sekali ya kitorang dengan prestasi para atlet terbaik dari Tanah Papua!

PON XX bagi Papua bukan cuma sebuah ajang olahraga, tapi sebuah batu loncatan membentuk masa depannya, seperti kata Jared Diamond. Tentu Papua akan lebih siap menyambut ajang PON, bahkan even dunia, karena dengan venue-venue PON XX-nya yang terbaik, atlit-atlit terbaik dan berprestasi Papua akan semakin kita segani. Kekuatan, semangat dan terutama etos pantang menyerahnya, vini, vidi, vici- Papua datang, Papua bertanding dan Papua juara!, tergambar dalam simbolisasi Torang Bisa!. Bukan tidak mungkin PON XX menjadi momentum Papua mewujudkan impian terbaiknya. Sebuah harapan, seperti terbitnya mentari baru dari negeri timur Indonsia. Semoga para pahlawan olahraga dari Bumi Cendrawasih berjaya. Bukankah tak ada yang tak mungkin jika kita berusaha sekuatnya dan Tuhan beserta kita dalam doa-doa yang tak henti?. Sa Dukung Papua!!

Selamat Berjuang, Para pahlawan olahraga, Putra-putri Terbaik Papua, Harumkan dan Besarkan Nama Papua di Blantika Sejarah Olahraga. Kalau Bukan Sekarang Kapan Lagi. TORANG BISA!!. 

Note: Untuk informasi akurat dan terupdate mengenai PON XX Papua, silahkan ka kunjungi official account PON XX Papua berikut:

Referensi

https://www.datra.id/id/proyek/sarana-olahraga/stadion-papua-bangkit/?gclid=Cj0KCQjw0emHBhC1ARIsAL1QGNdQUrKqc3AyiOpZQlGbRw8RbwyE5USns7_zkS7KCkmcP0HvvOzMs_UaAhmjEALw_wcB

https://evidensi.com/resensi-guns-germs-steel-jared-diamond/

https://bisnis.tempo.co/read/1398806/pp-klaim-stadion-papua-bangkit-termegah-setelah-gelora-bung-karno/full&view=ok

https://id.wikipedia.org/wiki/Stadion_Lukas_Enembe

https://jubi.co.id/papua-memburu-medali-dan-prestasi-di-pon-xx/

https://kominfo.go.id/content/detail/25501/mengenal-kangpho-drawa-maskot-pon-papua/0/pon_2021_papua

https://www.kompas.com/sports/read/2021/07/15/13475578/simak-ini-4-kabupaten-kota-penyelenggara-pon-xx-papua-2021?nomgid=0&page=all

https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/28/080000469/garis-weber-garis-wallace-dan-garis-lydekker?nomgid=0&page=all

http://lipi.go.id/berita/menguak—dunia-yang-hilang–di-Mamberamo/1326

https://megapolitan.antaranews.com/berita/27027/35-juta-wisatawan-mancanegara-kunjungi-papua

https://www.mongabay.co.id/2020/09/10/studi-papua-pulau-dengan-ragam-hayati-tumbuhan-paling-tinggi-di-dunia/

https://www.mongabay.co.id/2020/06/17/the-last-glacier-runtuhnya-salju-abadi-papua/

https://papua.go.id/view-detail-page-254/Sekilas-Papua-.html

https://regional.kompas.com/read/2021/03/16/155000578/mengenal-stadion-papua-bangkit-venue-utama-pon-xx-senilai-rp-1-3-triliun?page=all

http://stadiumdb.com/stadiums/idn/stadion_papua_bangkit

https://www.tribunnews.com/dpr-ri/2021/04/01/azis-syamsuddin-pon-papua-bukan-sekadar-prestise-tapi-sejarah

3 comments

  1. Diana Sari

    Sukses untuk PON XX, semangat berjuang para atlet nasional!

  2. Nadita Siahaan

    Informasinya luas, bukan hanay membahas PON, menarik gaya penulisannya 😮

  3. Aditya Anwar

    Semangat para atlet, samangat papua bersama Indonesia membawa perubahan untuk negeri terujung kita. Saatnya bangkit, torang bisa!

Post a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Isi Pikiran Lainnya