Aku tak tahu persis awalnya menyebutnya dengan apa. “Kebersamaan dalam keluarga”, barangkali itu padanan kata yang tepat?. Meski kedua orangtuaku sibuk, aku masih berkesempatan memiliki waktu bersama keluargaku, bahkan pada awalnya sering kami “paksakan” bisa punya waktu bersama, meskipun sekedar jogging bersama di lapangan basket dekat kampus, atau membersihkan halaman rumah.
Aku berkesempatan untuk memilih aktifitasku les bahasa Inggris, Les Desain, dan memutuskan banyak hal sejak kecil, tentu dengan bimbingan orang tuaku. Belakangan aku mengetahui istilahnya sebagai quality time. Aku menyebut keluargaku Quality Time Family, aku menyebutnya dengan cepat QT Family, jadi kedengarannya seperti cute family. Aku senang menyebutnya begitu, karena keluargaku memang cute. Aku menyimpannya dalam memori sebagai bagian dari kenangan baik dan indah dalam fase kehidupanku hingga saat ini.
Mengapa harus quality time?
Bukankah 24 jam waktu kita cukup untuk berinteraksi dengan banyak orang termasuk ketika kita di rumah dengan orang tua kita, atau aku dengan adikku, kebetulan aku anak tertua.
Apakah kebersamaan di dalam rumah tak mencukupi untuk disebut sebagai hubungan interaksi orang tua dan anak, atau anak dengan saudaranya?. Lantas apa itu quality time, seberapa penting ia bisa membantu menguatkan harmonisasi dan membangun kepribadian dan membentuk karakter kita, sehingga kita juga “sehat fisik dan sehat sosial”?. Banyak hal tentang kebaikan, kerjasama, kepedulian yang harus kita temukan dan kita pelajari tidak hanya dibangku sekolah, namun melalui hubungan timbal balik dengan setiap orang, termasuk keluarga.
Tahukah Anda bahwa sesungguhnya anak melalui proses panjang menjadi seorang pribadi dewasa. Anak tidak langsung menangkap dunia seperti apa adanya. Dunia yang datang kepadanya belum tentu begitu saja dapat diterima oleh imajinasinya, atau justru imajinasinya menghendaki sebuah dunia model lain. Maka anak-anak akan membentuk dunianya sendiri, bisa mengenai masa lalu, bisa mengenai masa depan. Bagaimana menurut Anda, apakah Anda sependapat dengan pemikiranku?.
Meja Makan Itu Luar Biasa
Masih ingat kapan terakhir Anda makan di meja makan bersama-sama, dengan orang tua Anda. Apa yang Anda bicarakan?. Apakah kalian hanya makan dan saling berpandangan sambil tersenyum atau sesekali menimpali kelezatan makanan yang dibuat oleh ibumu?.
Apakah ketika kuliah di kampus yang jauh, Anda merasakan debaran rasa ketika sedang menikmati makanan yang sama menunya dengan masakan ibu. Dan tiba-tiba Anda akan meneteskan air mata, karena sebuah hal sederhana. Kita pernah makan makanan yang sama, di tempat yang sama dengan ibu dan ayah kita, di meja makan. Padahal makan bersama hanya sebuah ritual biasa di rumah dan di ruang yang tak dihiasi oleh apapun layaknya ruang pesta, tapi mengapa kita begitu mengenangnya?.
Karena, ruang itu ruang cinta keluarga kita. Disana semua penghuni rumah bertemu, mengetahui bagaimana keadaan masing-masing kita, sehatkah, sakitkah, murungkah, sedihkah. Seorang ibu bahkan tak perlu berucap kata untuk mengetahui apa ungkapan hati kita. Raut wajah kita di meja makan akan membuka tabir, dengan segera ibu akan mengajak kita bicara dari hati dengan penuh cinta. Dan tanpa paksaan kita bicara tentang kesedihan hati, tentang sekolah yang menyesakkan, tentang teman yang tak bersahabat, tentang impian kandas, keinginan yang tak tercapai, tentang kelelahan hidup karena tekanan dunia luar. Semuanya menjadi curhat yang menenangkan. Ibu dan ayah kita akan merasa menjadi orang tua yang sesungguhnya ketika anak-anak menjadikan mereka, tempat mengungkapkan kesedihan dan kebahagiaan.
Semua pengalaman kisah itu hanya mungkin dirasakan menjadi kenangan ketika keluarga membentuknya melaui kebersamaan, dalam waktu yang tak panjang dalam kesibukan kita setiap hari, namun ternyata dapat memenuhi kebutuhan lahir batin kita. Bahkan dalam sebuah keluarga yang tak beruntung sekalipun. Quality time, bukan persoalan kaya atau miskin, tapi tentang kepedulian, kebersamaan meskipun dalam kesederhanaan. Seperti halnya makan bersama di meja makan.
Quality time itu….
Quality time adalah waktu yang kita habiskan untuk memberikan perhatian penuh kepada orang-orang yang kita sayangi, seperti orang tua, adik, kakak, keluarga, atau sahabat, tanpa adanya gangguan hal lain pada saat yang bersamaan. Intinya bukan berapa banyak waktu yang kita habiskan dengan mereka, melainkan bagaimana kita menghabiskan waktu bersama.
Artikel The capital, Januari 1973, berjudul How To Be Liberated, menjadi salah satu catatan paling awal dari frasa yang muncul dalam publikasi di surat kabar Annapolis, Maryland Amerika Serikat. Meskipun awalnya istilah “waktu berkualitas” lebih ditujukan untuk memberikan waktu bagi seorang wanita untuk dirinya sendiri. Memberikan “waktu berkualitas” daripada “waktu kuantitas”, untuk setiap tugas yang dilakukannya, apakah sekedar menulis, membersihkan rumah , atau bahkan merawat anak-anak. Bahkan dalam Quality Time:Moving Beyond the Quality Time Myth, sebuah buku terbitan tahun 1997,dengan ulasan Newsweek, menyebutkan perlunya memiliki 3Rs; Rutinitas, Ritual, dan Konyol, dengan hasil terbaik; makan bersama setidaknya sekali sehari, dengan TV mati. Dengan kata lain tidak ada gangguan dalam sebuah kebersamaan. Bisa dengan keluarga atau dengan pasangan kita.
Mengapa Perlu Quality Time?.
Seperti yang aku alami, Quality time bersama keluarga, tidak cuma bisa membuatku nyaman tapi juga sehat karena aku bisa lebih terbuka dan jauh dari tekanan stres. Bahkan dalam hubungan anak dan orang tua dalam keluarga dapat membawa banyak manfaat lain; mengurangi risiko masalah perilaku anak, hingga meningkatkan performa akademis anak.
Menurut sebuah artikel di ibupedia.com, menikmati quality time bersama keluarga maupun pasangan, perlu untuk keharmonisan di rumah Anda. Berkumpul bersama keluarga tentunya merupakan momen yang sangat membahagiakan, meskipun tantangannya adalah kesibukan kerja yang tidak pernah kompromi. Dan seperti pengalamanku, keluargaku harus memaksakan menyisakan sedikit waktu dalam kegiatan sesederhana apapun, termasuk bermain scrabble. Quality time bersama keluarga merupakan salah satu cara menjalin hubungan intim dengan keluarga untuk membangun keluarga yang harmonis serta membawa keseimbangan pada kehidupan pribadi kita.
Quality time bersama keluarga itu penting!
Menguatkan ikatan keluarga
Anda akan merasa nyaman dan lebih terbuka, jika Anda meluangkan waktu bersama keluarga, agar memiliki hubungan yang erat dan intim dengan tiap anggota keluarga. Mengetahui apa yang dialami tiap anggota keluarga
Lebih Memahami dan Peka Masalah Keluarga
Meskipun kita disibukkan dengan banyak pekerjaan, jika sepulang kerja kita selingi kebersamaan dengan menghabiskan waktu bersama keluarga dapat menjadi peluang anda untuk mengetahui masalah apa yang dihadapi tiap anggota keluarga. Anda bisa menyadari jika terdapat masalah yang terjadi pada salah satu anggota keluarga, melalui quality time.
Bentuk Kepedulian Terhadap Keluarga
Keluarga tetaplah sebuah prioritas utama disamping pekerjaan utama mencari nafkah. Menjadwalkan waktu luang bersama keluarga, menunjukkan anda menghargai keberadaan dari tiap anggota keluarga anda, begitu pula sebaliknya, karena Anda memprioritaskan mereka.
Meningkatkan kesehatan fisik keluarga
Ketika kita beraktifitas bersama keluarga di luar atau di rumah, secara tidak langsung akan membuat membantu meningkatkan kesehatan fisik seluruh anggota keluarga. Berkebun, Jogging, memasak bersama atau sekedar berjalan keliling komplek sekitar rumah. Meningkatkan kesehatan mental anggota keluarga
Mengurangi masalah perilaku anak
Anak akan merasa bahwa keluarga mendukungnya saat ada dalam masalah, jika semua anggota keluarga peduli dan meluangkan waktu untuk mereka. Anak-anak akan lebih terbuka untuk menceritakan masalah mereka.
Meningkatkan kualitas belajar anak
Dalam Quality time menyempatkan waktu untuk membantu menyelesaikan pekerjaan rumah anak dari sekolah dapat menjadi motivasi anak-anak untuk belajar lebih giat, karena mendapat dukungan dari orang tua mereka.
YUK MAKSIMALKAN QUALITY TIME KELUARGA KITA
Bagaimana pendapatmu jika, anak-anak kita mengikuti kegiatan yang sebenarnya sama sekali tak diminatinya. Apakah kita akan memaksakannya, atau kita berusaha mengimbanginya dengan tetap memberikan dukungan dan meluangkan waktu quality time, ketika ia luang dari kegiatan yang membosankannya. Bisa jadi rasa bosan dan enuh karena, kurangnya kedekatan dan komunikasi diantara angota keluarga?.
Mungkin banyak cara bisa kita lakukan seperti:
-Menetapkan jadwal rutin seperti memasak makanan yang kita unggah di Youtube untuk quality time bersama orang yang kita cintai,
-Merencanakan aktivitas saat quality time, seperti pergi ke pantai bersama, atau sekadar bermain scrabble bersama, atau membaca buku di toko buku.
-Gunakan waktu untuk quality time sebaik mungkin, walaupun hanya dengan waktu singkat dan kegiatan sederhana, tanpa harus merencananakannya secara khusus, tapi accidentaly.
-Jauhkan hal-hal yang mungkin bisa mengganggu quality time saat bersama orang terdekat, seperti telepon genggam, atau televisi.
Dengan sedikit upaya itu, setidaknya kita sedang berusaha untuk semakin dekat dengan keluarga, membangun kebersamaan dan secara tidak langsung kita sedang membangun sebuah harmonisasi. Karena keluarga yang sesedikit mungkin membuka peluang timbulnya masalah melalui quality time, setidaknya akan membuat hidup kita yang semakin hari dipenuhi dengan kesibukan dan banyak masalah tak membuat kita semakin jenuh dan stres. Justru keluarga menjadi tempat kita kembali menemukan semangat untuk hidup yang lebih baik.
Sumber bacan:
https://www.sehatq.com/artikel/mengapa-quality-time-bersama-keluarga-perlu
https://en.wikipedia.org/wiki/Quality_time
https://www.alodokter.com/ini-pentingnya-quality-time-bersama-orang-terdekat