Warung Kopi memang seru banget ya Vellas kalau punya, sesekali saya lihat warung kopi yang konsepnya keren, beberapa bulan kemudian tutup.
ada juga yang kosepnya gitu gitu aja, ga ada spesialnya (secara tampilan) tapi eksis sampai beberapa tahun.
Yang bahaya dari membuka warung kopi ini biasanya asumsi.
“Buka warung kopi ah, lagi rame soalnya nih”
“lokasi deket koskosan nih, pasti rame bikin warung kopi”
dulu guru saya berkata :
“Jangan berasumsi kalau jualan!”
menurut beliau, jangan menggunakan “kayanya”, “biasanya”, “Si Anu buka warung kopi rame, masa ini enggak”, dsb
menurut beliau, gunakan data !
tapi ada juga yang tanpa data yang mumpuni, dia buat bisnis, kemudian berhasil.
setelah itu saya belajar, itu namanya insting bisnis, yang terasah karena sering melakukannya (empiris).
Ibarat dokter senior, dari cara jalan aja udah tau si pasien itu gimana kondisinya.
Oke, balik lagi,
Kalau mau buat warung kopi di depan koskosan.
1. Survey
a. Tanya
Minimal anda punya data untuk disurvey (penghuni kos)
mungkin bisa diawali dengan bertanya saja dengan santai ke mereka :
“menurut kamu kalau saya bikin warung kopi disini gimana? harganya sekian, kopi kopi jenis begini begitu”
atau bisa juga :
“kamu kalau ngopi dimana? kalau saya buat warung kopi disini asik ga?”
Kalau hampir semua penghuni kos disitu punya punya langganan warung kopi yang harga & rasanya oke, tapi jauh, mungkin ada peluang.
kalau harga oke, rasa oke, tapi ada yang deket, mungkin sebaiknya anda cari ide lain.
Ini lebih ke mencari problem yang nantinya bisa anda selesaikan.
b. Cek kompetitor
Terkait dengan poin nomer 1,
apakah ada warung kopi dengan konsep yang mirip dengan yang anda buat di sekitar anda.
kalau ada, dan anda merasa bisa menemukan diferensiasi dari kompetitor anda, maka itu akan lebih baik.
Ghost Shopping, Tanya tanya juga dengan membeli di toko kopi tersebut, tanya tanya seputar kopi yang paling laris & berapa omset sehari/sebulan, HPP per gelas kopi berapa, dapet alat kopi darimana, dsb.
Paling tidak anda dapat gambarannya, karena anda akan mengambil pasar dari si toko tersebut.
kalau pengunjungnya sebulan ada 100 orang, maka paling tidak anda bisa dapet sekian persen dari pengunjungnya.
2. Hitung
a. Berapa invetasi yang dibutuhkan untuk :
- Beli alat alat kopi beserta pernak perniknya
- Interior & ruangannya.
- pegawai (kalau memang anda ingin menggunakan jasa seseorang)
seperti pada otten coffee ini, anda bisa mengira ngira budgetnya:
Gambar : Otten Coffee
b. Setelah itu hitung harga pokok penjualan untuk :
- 1 gelas kopi
- produk cemilan lain
c. Tentukan besar keuntungan (margin) dari setiap produk tersebut, dan pertimbangkan ke :
- cost
- kompetisi harga
d. Hitung berapa produk yang harus terjual untuk menutup operasional selama sehari atau sebulan.
dicari format hitungannya, misal untuk biaya operasional sekian juta sebulan, dan keuntungan Rp. 10.000 per orang, maka saya perlu sekian pelanggan selama sebulan.
Kalau selama sebulan itu tertutup semua biaya operasional, berarti tinggal cari keuntungan.
bisa dengan menambah jumlah pengunjung, atau meningkatkan nilai pembelian mereka (Average Order Value)
misal kalau biasanya satu orang anda bisa dapat untung 10.000, up sell ke produk lain sehingga bisa mendapatkan 30.000 – 50.000 per customer.
3. Buat Beda & Hajar
Kalau anda sudah punya hitungannya, dan yakin dengan data yang anda miliki, langsung aja hajar.
Jangan ditunda-tunda, karena bisa jadi beberapa bulan kemudian muncul warung kopi lainnya, yang menjadikan anda semakin sulit membuat bisnis warung kopi ini.
dan pastikan anda memiliki positioning terhadap kompetitor lainnya, yang seolah memaksa customer toko sebelah untuk pindah ke anda.
- Apa itu wifinya lebih cepat
- suasananya enak
- mushola + kamar mandinya bersih, dsb
- Gratis parkir
- Tempat parkir ada canopy-nya, jadi motor / mobil teduh & tidak kehujanan.
- dsb
Kadang hal sepele bisa membuat pelanggan migrasi, asal anda tau kegelisahan atau problem dari pelanggan tersebut.
4. Evaluasi & Scale up
Kadang kita terlena dengan bisnis atau usaha yang sudah berjalan, apalagi masih pakai dukungan dana pribadi.
begitu dipertemukan antara sales dengan cost, ternyata ga ketemu, malah rugi yang ada, kan sayang.
lakukan evaluasi berkala, dan pastikan anda mengerti apa yang harus anda lakukan dari data hasil evaluasi tersebut.
dan jangan ragu untuk bertanya masukan produk anda, karena kopi ini banyak sekali penikmatnya yang sudah tau karakteristik kopi yang enak atau tidak.
kalau sudah menemukan hal yang harus diperbaiki dan dikembangkan, balik ke poin nomer 3, Hajar aja !
tentu dengan mempertimbangkan hal lain seperti cost, SDM, dsb.
Nah, segitu dulu vellas tips dari Expert Takrs kita, semangat mencoba!
Penulis : Willy Pujo Hidayat, Owner abkoorma.com
2 comments
Nurul Huda
halo mas salam kenal, dari nurul huda, disini saya bw silaturrahmi sambil membaca artikel mas untuk mendapatkan ide usaha bisnis
Talkers Global
Halo Nurul Huda, salam kenal.. terimakasih sudah berkunjung